PENYAKITKU KEKUATANKU

Kehidupanku berjalan seperti layaknya kebanyakan orang. Saya pernah merasakan kebahagian dan kesedihan di masa kanak-kanak saya, saya merasakan bersekolah di SD,SMP,SMA. Saya bukan termasuk orang pendiam, melainkan saya merupakan seseorang yang periang. Saya selalu melontarkan kata-kata lucu yang dapat membuat orang lain tertawa. Saya hidup didalam keluarga yang lengkap, ada mama, papa, kakak dan adik. Keluargaku pun sama seperti keluarga yang lain, kadang ada suka, duka, tapi semuanya itu dapat saya dan keluarga saya lewati.

Tapi suatu ketika semua sifat periangku sirna, bahkan aku kadang seperti orang bisu yang hanya bisa berdiam tanpa bisa melontarkan kata-kata seperti biasanya yang membuat orang disekitarku tertawa. Itu semua terjadi ketika aku mengetahui tentang penyakitku yang aku alami. Gejala-gejala awal yang aku rasakan  hanya badanku sering panas, cepat lelah, pusing, semua badan terasa ngilu, seluruh jari tangan dan kaki tiba-tiba kaku untuk digerakkan. Awalnya aku berpikir bahwa ini hanya sakit biasa karena aku kelelahan. Tapi rasa sakit itu semakin sering aku rasakan dan bahkan bertambah rasa sakitku. Rasa sakit ini sudah sangat lama aku rasakan sekitar 2 tahun belakangan ini, tapi aku menganggap remeh akan penyakitku. Sampai suatu saat, orang tuaku menyarankan aku untuk memeriksanya ke dokter langganan keluarga kami dan akupun menurutinya.. 

Tanpa disangka aku bukannya menerima hal baik dari dokter melainkan sebaliknya hal buruk yang aku dapatkan. Aku di diagnosa mengalami kelemahan urat saraf yang mengakibatkan semua rasa sakit itu datang dan ini sudah sangat membahayakan. Hanya menghela nafas saja yang bisa saya lakukan dan tanpa disadari airmatapun keluar. Penyakit ini sungguh menghambat semua aktivitas yang bisa aku lakukan. Aku tidak bisa lagi menulis, berenang, main basket dan bahkan berkumpul dengan teman dan keluargapun sudah sangat susah. Sehingga selama 5 bulan aku hanya bisa berbaring tanpa daya dan hanya bisa menonton tv ,mendengarkan lagu dan hanya mendengarkan cerita dari orang tuaku. Untuk buang air kecil dan besarpun begitu sulit aku lakukan. Aku seperti orang bodoh dan patung, Masa-masa itu membuat aku seperti masa kelam, masa gelap buat aku. Masa dimana aku sama sekali menjadi orang yang sangat tidak berguna dan menyusahkan. Temanpun sudah tidak ada yang mau bermain dengan aku, hanya keluarga terdekat saja yang mau menghabiskan waktunya untuk aku. Aku sempat berkata didalam hati, ya Tuhan ambil saja nyawaku daripada aku hidup tapi seperti mati. Aku seperti seseorang yang tidak berguna, akupun seringkali menangis tapi apa daya. Semakin aku menunjukkan aku menangis aku semakin terpuruk. Orang tuaku selalu menemaniku, mereka selalu berkata Kuatlah Anakku, jadikanlah penyakitmu itu kekuatan untukmu bertahan hidup dan bangkit dari rasa sakit itu. Percayalah bahwa Tuhan selalu ada untukmu, Ayo bangkit, tersenyum dan berlarilah. Percayalah Imanmu jauh lebih besar dari penyakitmu". Setiap hari orang tuaku selalu mengatakannya kepadaku. Dan orangtuaku tidak pernah menunjukkan airmatanya didepanku, justru hanya tawa mereka yang mereka tunjukkan padaku. Tanpa disadari tawa mereka merupakan vitamin buatku.

Sampai suatu saat aku sedang sendiri aku berusaha mengatakan hal yang biasanya dikatakan orangtuaku kepadaku" Kuatlah, jadikanlah penyakit ini kekuatan untuk aku bertahan hidup dan bangkit dari sakit ini.Karena aku percaya Imanku jauh lebih besar dari penyakitku" Entah sudah berapa banyak aku katakan hal itu didalam hati. Sampai disaat aku merasa lelah mengatakan hal itu terus-menerus di dalam hati. Aku merasakan ada kekuatan yang begitu besar yang menarik tanganku untuk berdiri dan aku mendengar bahwa ada seseorang yang berkata ditelingaku yang berkata "Hai Anakku, janganlah kamu ragu akan kekuasaanku. Percayalah padaku dan Imanmu. Karena hanya dengan percaya kamu akan dipulihkan dan diselamatkan" dan tiba- tiba tangaku terasa hangat, tangaku terasa ringan dan tanpa aku sadari aku sedang duduk di atas ranjang dan bukan tertidur lagi. Aku seperti seorang bayi yang sedang dituntun oleh Ayah untuk belajar berdiri dan berjalan.

Tiba-tiba kakaku masuk ke kamarku,diapun terkejut dan menangis menatapku. Dia berkata, apa yang kamu lakukan adikku, kenapa kamu tiba-tiba bisa berdiri dan berjalan, dan dia langsung berteriak, mama...papa.... cepat datang tasya sudah bisa duduk, cepatlah datang. Dengan cepat orang tuaku datang dan langsung melihatku dengan mata yang penuh kebahagian, keharuan dan keheranan, memelukku dan mencium keningku dan berkata bahwa ini suatu mujizat. MEreka menanyakan apa yang sebenarnya terjadi sehingga kamu bisa pulih seperti ini. Lalu aku menjelaskan bahwa aku hanya berkata dalam hati "Kuatlah, jadikanlah penyakit ini kekuatan untuk aku bertahan hidup dan bangkit dari sakit ini. Karena aku percaya Imanku jauh lebih besar dari penyakitku" tapi setelah aku berkata seperti itu tiba-tiba aku mendengar suatu perkataan ditelingaku yang berkata "Hai Anakku, janganlah kamu ragu akan kekuasaanku. Percayalah padaku dan Imanmu. Karena hanya dengan percaya kamu akan dipulihkan dan diselamatkan" Tiba-tiba aku merasa ada seseorang yang menuntunku untuk berdiri dan berjalan, seperti yang mama papa lihat sekarang. 

Aku dan kedua orang tuaku pun langsung spontan melakukan sujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, Penyembuh yang sudah memberikan keajaiban, kesembuhan dan pemulihan kepadaku. Semuanya tidak bisa terwuujud tanpa seizinya, doa orang tua, kekuatan dari Tuhan dan keluarga, Maka itu dengan keajaiban yang aku alami ini, aku ingin melakukan hal yang jauh lebih bermanfaat, berguna untuk lingkungan disekitarku, aku ingin menjadi terang buat keluarga, dan teman-temanku. Aku ingin selalu membuat orang-orang yang ada disekelilingku tersenyum, aku ingin menjadi orang yang selalu memberikan kekuatan bagi yang lemah, aku ingin selalu memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi orang lain. Karena bagiku sekarang bahwa kehidupan itu singkat, kehidupan itu hanya sementara. Jadi aku ingin menggunakan kehidupanku yang sesingkat ini dengan sebaik-baiknya. Hidup singkat bukan berarti singkat juga untuk melakukan kebaikan bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain. Manfaatkan waktu dengan bijak dan baik, itulah kebahagian yang sebenarnya, Jauhi ketakutan, kelemahan, kesedihan tapi dekatkanlah diri kita dengan keberanian, kekuatan, dan kebahgian. Inilah Hidupku......

to be continue

Category: 0 komentar

WELLCOME

TELL YOUR STORY GUYZ